Selasa, 07 Juli 2015

Movie Review: The Devil Wears Prada (2006)

Halo lagi! Hehehe. 

Masih dalam suasana libur panjang dalam rangka bulan puasa (sebenarnya tidak terlalu panjang, tapi cukuplah haha), kali ini saya ingin mengulas sebuah film yang menurut saya sangat bagus dan keren, hehehe dan ini salah satu film yang, yah, bisa dikatakan sudah agak lama ya meskipun film tersebut keluaran abad ke-21. Film ini keluaran tahun 2006 (hampir 10 tahun yang lalu, mungkin saat itu saya sedang asyik-asyiknya bermain kelereng dan sepeda hahaha). Film ini bercerita tentang seorang gadis biasa, yang sangat tidak fashionable, yang datang ke New York setelah lulus kuliah untuk menjadi seorang jurnalis. Dan akhirnya ia ‘terjebak’ di salah satu majalah dimana ia menjadi asisten dari orang yang sangat berpengaruh di dunia fashion dan orang itu amat sangat disegani oleh semua orang. Yap, kali ini saya akan mengulas mengenai “The Devil Wears Prada”.

Judul filmnya sama dengan salah satu band favorit saya, ehehehe. Gak penting yah? Emang-_-

Nah film ini merupakan film yang diadaptasi dari novel laris karya Lauren Weisberger, mantan asisten dari editor majalah Vogue, Anna Wintour. Dikatakan bahwa film ini menceritakan sosok Anna Wintour tersebut yang dikarakterisasikan sebagai Miranda Priestly. Film ini mendapat 6.8/10 rating di IMDB dan 75% rating di Rotten Tomatoes. Karakter yang menjadi bintang utama disini ialah Andrea Sachs yang diperankan oleh Anne Hathaway dan Miranda Priestly yang diperankan oleh Meryl Streep. Ada pula beberapa bintang yang mendukung film ini yaitu Emily Blunt, Stanley Tucci dan Adrian Grenier.

Nah berikut adalah sinopsis dari film ini. (ps: bagi yang tidak suka spoiler jangan dibaca ya hehehe)

Andrea Sachs (Anne Hathaway) biasa dipanggil Andy adalah seorang fresh graduate dari Northwesten University dan ia bercita-cita menjadi seorang jurnalis. Namun ia sudah melamar kesana-kemari tetapi belum mendapatkan pekerjaan. Setelah sekian lama akhirnya ia mendapat panggilan kerja di sebuah majalah fashion RUNWAY, RUNWAY dibawah manajemen Ellias-Carlke publication. Di sana ia bekerja sebagai asisten kedua (second assistant), Miranda Priestly (Merlyn Streep). Miranda adalah seorang Senior Editor yang sudah dianggap Legend di perusahaan tersebut.

Pada saat awal ia bekerja, ia sangat stres. Ia melakukan hal yang diluar batas seorang asisten seharusnya. Asisten yang biasanya 'cuma' harus mengangkat telepon, mengatur jadwal bos dan mengetik sesuatu kini ia harus berlari-lari. Entah mengantarkan anak Miranda ke sekolah, membelikan kopi, mengambil potongan sampel baju, Membawa mobilnya ke bengkel dan semacamnya. Ia juga dilarang untuk ke kamar mandi. Makan siang juga cuma 15 menit. Sangat ketat sekali peraturan di situ sampai ia hanya bisa istirahat hari sabtu-minggu.

Andy juga di pandang sinis oleh Asisten Utama, first asisstant, Emily Charlton karena gaya berpakaiannya yang tak fashionable, bajunya murahan dan tak punya rasa fashion. Sampai suatu ketika ia dihadapkan pada situasi buruk. Ia dituntut Miranda untuk mengantarkan Miranda ke New York untuk melihat konser kedua putrinya dengan cara apapun dikarenakan pesawatnya gagal berangkat sebab cuaca buruk. Andy berusaha dengan segala cara untuk mendapatkan pesawat untuk Miranda pulang tetapi tak ada satupun perjalanan pesawat dikarenakan tornado hebat. Konyolnya Miranda mengatakan bahwa cuacanya cuma rintik-rintik.

Karena ia tak bisa melaksanakan tugasnya, ia di caci habis-habisan oleh Miranda keesokan harinya meskipun dengan nada slow dan tidak membentak tetapi sangat menghujam sekali kata-katanya sampai membuat Andy menangis. Saat itulah ia sadar, ada sesuatu yang ia tak punya sehingga bosnya selalu menyalahkannya atas semua tindakannya. Rasa Fashion. Ia secara tidak langsung dipandang sebelah mata oleh Miranda karena ia selalu berpakaian 'ndeso' dan tidak stylish sama sekali. Lalu ia pun ditolong oleh seorang Nigel (Stanley Tucci). Ia memberikan baju-baju sample model untuk Andy. Ia pun memakainya dalam bekerja. Setelah itu segala pekerjaan yang dibuatnya membuat Miranda sedikit terkesan. Ia mulai tidak sering memarahi Andy.

Suatu hari ia membuat kesalahan besar dalam pekerjaan. Saat ia ditugaskan mengembalikan buku dan jas Miranda tanpa terlihat, ia gagal. Miranda yang marah dan tak mau melihat Andy lagi memberikan Andy pekerjaan yang mustahil bagi dia. Membawakannya manuscript novel Harry Potter yang belum terbit dalam waktu 3 jam. Dalam kedepresiannya ia tertolong oleh sosok Christian Thompson (Simon Baker). Ia mempunyai script Harry Potter selanjutnya yang belum terbit dan segera andy membuat salinan dari manuscript tersebut.

Setelah tugas itu, berturut-turut Andy bekerja dengan baik. Tugas-tugas yang diberikannya pun dikerjakannya dengan sempurna. Kini pekerjaan yang biasa dilakukan Andy, menyimpan tas, mengambilkan barang ini itu dan membeli kopi dilakukan oleh Emily. Puncaknya Miranda, mengajak Andy untuk ikut fashion show Summer Fall di Paris yang awalnya ditujukan pada Emily namun kini beralih ke Andy. Saat Andy ingin memberitahu Emily tentang hal itu. Emily mendapat musibah. Ia tertabrak mobil dan masuk rumah sakit.

Andy sekarang berubah, ia lebih sering bergaul dengan jurnalis, para designer dan para model terkenal. Nate (Adrian Grenier) yang juga pacar Andy memutuskan untuk putus sebelum Andy berangkat ke Paris.

Sesampainya di Paris, ia mendapat kabar dari Christian bahwa Miranda akan digantikan oleh seorang editor terkenal dari Paris. Ia berusaha untuk memperingatkan Miranda. Ternyata Miranda sudah tahu dan menyiapkan suatu rencana yang bisa dibilang 'licik' tetapi harus dilakukan untuk karirnya seterusnya.

Ending dari film ini, Andy keluar dari RUNWAY dan ia memberikan koleksi baju parisnya pada Emily. Dan Emily memberikan suatu wejangan bagi Next Emily di sampingnya. "Kamu memiliki sepatu yang besar untuk di isi" yang artinya kurang lebih Ia harus bekerja sebaik dan seperti sepatu pendahulunya/orang yang bekerja sebelumnya di tempat tersebut yaitu Andy.

========================================================================

Review:
Menurut saya, film ini cocok ditonton bagi setiap kalangan dan juga para perempuan pasti akan sangat menyukai film ini (termasuk saya hehe) karena di film ini, mata kita akan dimanjakan dengan baju-baju yang ‘menyegarkan’ untuk dilihat hahaha. Dan film ini merupakan film dengan biaya kostum termahal, karena banyak designer yang meminjamkan karya mereka untuk mendukung suksesnya film ini.

Dan di film ini saya bisa menangkap banyak sekali pelajaran. Seperti, perjuangan gigih Andrea untuk tetap bertahan menjadi asisten Miranda, the Dragon Lady. Dan bagaimana akhirnya ia merubah gaya penampilannya demi ‘diperhatikan’ oleh Miranda. Dan juga Miranda yang sangat bekerja keras demi kesuseksan dan keberlangsungan majalah yang dipimpinnya.

Namun, ada hal yang tidak patut untuk kita contoh di film ini. Yaitu bagaimana Miranda melakukan segala cara untuk tetap mempertahankan posisinya sebagai pimpinan Runway. Ia tega menghancurkan harapan Nigel, salah satu rekan kantor dan orang terdekatnya sebagai presiden di perusahaan label yang akan didirikan. Padahal Miranda mengetahui bahwa Nigel sangat mengidam-idamkan posisi tersebut, tapi ia tega memberikan posisi itu kepada pimpinan Runway di Prancis yaitu Jacquelline Follet yang pada awalnya akan menggantikan Miranda sebagai pimpinan Runway di Amerika Serikat. Disini terlihat bahwa Miranda takut posisinya akan digantikan dan ia melakukan hal yang sangat jahat (menurut saya) kepada rekannya sendiri.

Yak, segitu dulu aja yang bisa saya tuliskan disini hehehehe. Dan saya sangat merekomendasikan film ini bagi kalian yang mencari film drama komedi ringan nan segar untuk ditonton. Dan juga akting para pemainnya sangat memukau hehehe.

Penilaian:
8/10. Hell yeah, really recommended!


Ciao!


References:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar