Well, berhubung tadi abis nonton salah satu program tv yang
ngebahas tentang parfum-parfuman, terus sedikit membahas tentang salah satu
film yang bertemakan parfum (dan udah saya tonton dan dari dulu kepengen
membahas film tersebut tapi gajadi-jadi haha emang anaknya pemalas) kali ini
saya jadi kepengen membahas film tersebut.
Emang film apaan sih?
Mau tau banget nih?
Yaeyalah.
Judulnya
Jeng
Jeng
Jeng
PERFUME: THE STORY OF A MURDERER
Lah? Katanya film tentang parfum kok ada murderer-nya gituh
ih syerem
Iye, ini film emang mengandung unsur bunuh-bunuhan. Film ini
bukan tipikal film romantis. Ya kalo dicari di google, film ini temanya
thriller gitu. Hm. Intinya film ini bercerita tentang seorang pemuda miskin
yang memiliki penciuman yang amat sangat tajam akan bau apapun. Nah, karena dia
sangat tergila-gila dengan bau yang wangi, dan bertekad untuk menciptakan bau
bak bau di surga, ceilah, dia membunuh gadis-gadis yang menurut dia memiliki
kualifikasi untuk menghasilkan bau bak di surga tersebut.
Menurut saya film ini lumayan bagus (faktor Ben Whishaw jadi
pemeran utamanya wkwkwk), dengan berlatar cerita di Prancis abad ke-18 dan
lingkungan yang kumuh terus emm gimana yah bilangnya yah kumuh gitulah susah
nih ngedeskripsiinnya haha dapet aja gitu feel kumuhnya pas nonton haha dan
film ini juga dikategorikan sebagai film fantasy, jadi, yah, fantasy-thriller.
Dengan ratting 7,5 dari 10 di IMDB dan 58% dari Rotten
Tomatoes, yah bisa dikatakan baguslah film ini. Saya sih suka karena ada Ben
Whishaw haha aktingnya sebagai Jean-Baptiste Grenouille dapet banget. Pemain
lainnya, ada Alan Rickman, Dustin Hoffman, sama Rachel Hurd-Wood.
Film ini saya rekomendasiin buat yang suka nonton film yang
thriller tapi ga terlalu thriller banget hehe. Apalagi ya? Yah ending-nya lumayan
ga masuk akal sih hahaha tapi ga nyesel lah nontonnya bagus kok!
Berikut sinopsisnya.
Dengan alur mundur, film ini diawali dari saat Jean-Baptiste
Grenouille akan menghadapi hukuman guillotine atau hukum pancung karena ia
terbukti bersalah atas pembunuhan 13 gadis muda. Film pun mundur ke saat
Jean-Baptiste dilahirkan oleh Ibunya, seorang penjual ikan di pasar yang kumuh.
Ibunya melahirkannya di bawah meja tempat ia berjualan ikan. Lalu, seorang
pembeli menyadari bahwa wanita itu telah melahirkan seorang bayi dan karena
takut ia melarikan diri namun berhasil ditangkap dan dihukum mati.
Jean-Baptiste bayi pun dibawa ke panti asuhan.
Beberapa tahun kemudian ia tumbuh menjadi anak laki-laki
yang pendiam dan suka mencium aroma-aroma disekitarnya bahkan sampai menebak
darimana asal aroma yang ia cium. Ia dikatai aneh oleh anak-anak di panti
asuhan itu.
Lalu, setelah lumayan besar, ia dijual kepada seorang pengrajin
kulit. Suatu hari, ia pergi ke Paris untuk mengantarkan pesanan dan di sana ia
terpikat oleh aroma wangi dari seorang gadis penjual buah plum. Ia mengikuti
gadis tersebut dan sangat menyukai wangi tubuhnya. Si gadis menyadari dan
ketakutan karena Jean-Baptiste mengendusnya dan Jean-Baptiste secara tidak
sengaja membunuh gadis tersebut dan ia panik saat aroma tubuh gadis tersebut
menghilang.
Beberapa waktu kemudian, ia mengantarkan pesanan kulit
kepada seorang pembuat parfum ternama yang hampir bangkrut, Giuseppe Baldini.
Jean-Baptiste ingin bekerja kepadanya. Tapi Giuseppe tak menghiraukannya. Lalu
Jean-Baptiste menunjukkan kemampuannya untuk mengidentifikasi wewangian,
Giuseppe terpana dan menerima Jean-Baptiste sebagai anak buahnya. Giuseppe juga
menjelaskan bahwa ada 12 lapis aroma untuk parfum dan yang ada satu lagi yang
ke-13 yang merupakan aroma yang amat sangat kuat. Dari sinilah Jean-Baptiste
bertekad untuk mengumpulkan 13 aroma tersebut.
Setelah bekerja beberapa waktu, Jean-Baptiste menyadari
bahwa cara Giuseppe mendistilasi bahan untuk mendapatkan biang parfum tidak
bisa diterapkan terhadap semua barang, ia kecewa. Giuseppe menyuruh
Jean-Baptiste ke Grasse untuk lebih mendalami ilmu pembuatan biang parfum.
Sampai di Grasse, ia mencium bau yang sangat wangi yang
berasal dari seorang gadis bernama Laura Richis. Ia menginginkan aroma tersebut
untuk menjadi aroma yang ke-13. Singkat cerita, ia berhasil mengumpulkan aroma
tubuh 12 gadis-gadis dan ia berencana untuk melengkapinya dengan mengincar Laura.
Ayah Laura, Antoinne Richis, yang khawatir akan keselamatan anak semata
wayangnya karena korban-korban yang terbunuh adalah gadis muda yang
cantik-cantik langsung pergi untuk menyembunyikan Laura di suatu daerah
terpencil. Namun sialnya, Jean-Baptiste yang memiliki hidung tajam berhasil
menemukan Laura dan membunuhnya. Antoinne yang marah menemukan Jean-Baptiste
yang sedang mengesktrak biang parfum di atas bukit dan langsung menangkapnya.
Di hari penjatuhan hukumannya, Jean-baptiste berhasil lolos
dari hukumannya dengan cara menggunakan
setetes dari campuran ke-13 biang parfum tersebut. semua orang yang ingin
menyaksikan hukuman gantung tersebut langsung tersihir dan terhipnotis dengan
aroma yang ditebarkan Jean-Baptiste. Semua orang di sana merasa bahagia dan
mulai melucuti pakaian mereka hingga bertelanjang bulat dan melakukan seks
berjamaah (hahaha apa ini). Mereka menyatakan bahwa Jean-Baptiste tidak
bersalah, dan ia pun berhasil melarikan diri.
Ia mulai berpikir bahwa ia bisa menguasai dunia dengan
parfum tersebut. namun ia merasa bahwa ia tidak bisa mendapatkan perasaan
mencintai dan dicintai dengan hal tersebut. ia pun pergi ke pasar ikan di mana
ia dilahirkan dan menuangkan seluruh parfum itu ke tubuhnya. Orang-orang di
sekitar terpesona dan meng”konsumsi” Jean-Baptiste hingga ia lenyap tak
bersisa.
Penilaian:
7,5/10. Reccomended.