Menanamkan pentingnya kejujuran.
Kejujuran adalah nilai yang sudah tidak terlalu di junjung
tinggi oleh masyarakat, saat ini sepertinya sulit menemukan orang yang masih
mengutamakan kejujuran. Kejujuran merupakan kunci utama dalam mencegah
terjadinya korupsi. Kita harus membiasakan diri untuk berlaku jujur dimanapun
kita berada. Kejujuran dapat dilakukan mulai dari skala yang terkecil, contohnya tidak
mencontek. Mencontek adalah cikal-bakal dari tindakan korupsi karena mencontek
mengajarkan kepada kita bahwa kita tidak perlu belajar keras untuk mendapatkan
nilai yang bagus, cukup dengan berlaku tidak jujur maka nilai bagus akan kita
dapatkan. Prinsip yang sama juga tertanam di dalam korupsi, yang mengisyaratkan
bahwa kita tidak perlu bersusah-payah membanting tulang untuk mendapatkan uang.
Pencegahan diri dan keluarga dari tindakan korupsi.
Pencegahan korupsi harus dimulai dari diri sendiri dengan
keyakinan bahwa korupsi adalah penyakit masyarakat yang berbahaya bagi
kehidupan masyarakat itu sendiri. Komitmen menjauhkan diri dari tindakan itu
harus dikembangkan pula kepada anggota keluarga yang lain dengan menanamkan
sebuah komitmen bahwa korupsi adalah penyakit kehidupan.
Tanggung Jawab.
Selain belajar bersikap jujur, kita juga harus menumbuhkan
sikap tanggung jawab pada diri kita. Sikap bertanggung jawab harus dipupuk
sejak dini karena perbuatan korupsi juga berasal dari pelarian tanggung jawab.
Korupsi memancarkan sikap yang pengecut yang tidak mau menanggung segala akibat
dari perbuatannya yang tidak jujur. Bertanggung jawab berarti menanggung apa
yang menjadi akibat dari perbuatan kita. Saat kita membuat suatu kesalahan, kita mungkin akan mencoba melarikan diri
dari hukuman. Bertanggung jawab dapat dilakukan dengan belajar mengakui
kesalahan kita dan menanggung hukuman yang seharusnya. Meskipun tidak nyaman,
hal ini dianggap sebagai suatu tindakan yang pemberani sekaligus dapat
membentuk suatu pribadi yang berkarakter dan berintegritas.
Karena salah
satu penyebab terjadinya korupsi adalah lemahnya moral dan mental seseorang.
Maka orang yang lemah moral,mental dan agamanya akan mudah menjalankan korupsi
asalkan ada peluang kesempatan yang tepat. Jika moral dan mental terdidik
secara baik sejak dini maka sifat sifat korup tidak akan bersemayam dalam diri.
Bersikap Kritis.
Bersikap kritis artinya menyikapi segala sesuatu berdasarkan
pikiran yang matang dan logis. Kita harus berpikir secara kritis dalam
mengatasi serta memberantas tindakan yang merupakan cikal-bakal korupsi, maupun
korupsi itu sendiri. Kita harus memikirkan segala cara untuk mempertumbuhkan
kedua nilai luhur diatas.
Hindari Peluang Korupsi dan Suap.
Jangan sekali kali
mencari celah korupsi dalam hal sekecil apapun. Meskipun itu hanya mengambil
kembalian dari uang yang diberikan orangtua kita saat menyuruh kita membeli
sesuatu hal itu merupakan salah satu bentuk
peluang “korupsi” kecil.
Berani dan Tegas.
Dalam menegakan sikap jujur dan
menghindari perilaku korupsi memerlukan sikap yang berani dan tegas, baik itu
dalam menolak tawaran tawaran dan peluang peluang korupsi bahkan dari pimpinan
atau atasan sekalipun.dan tentunya berani menerima resiko atas niat baik kita ,
karena pastinya akan ada perlawanan perlawanan atas sikap kita yang mulia yaitu
jujur, namun dalam jangka panjang pasti akan membawa berkah dan manfaat bagi
yang melaksanakanya, dan yang pasti akan mendapat dukungan moral dari
masyarakat yang rindu akan sikap jujur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar